Senin, 09 November 2015

Resume Jurnal Teknik Effleurage Massage sebagai Intervensi pengurang Nyeri Persalinan






 

RESUME JURNAL
Digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi
            Dosen pembimbing :   Sari Sudarmiati,S.Kp,M.Kep.Sp.Mat
                                      Ns.Elis Hartati,S.Kep,M.Kep
                                         Ns.Reni Sulung U,S.Kep.M.Sc
                
Disusun Oleh :
Mareta Eka Sofyaningrum N
NIM. 22020114120042
A.14.1


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2015



                “Teknik Effleurage Massage sebagai Intervensi pengurang Nyeri Persalinan”

 
            Proses persalinan dan kelahiran seorang bayi merupakan kejadian yang alamiah yang sangat dinantikan oleh seorang ibu dan keluarga. Ketika proses itulah pasti seorang ibu otomatis merasakan suatu proses kontraksi atau sering disebut dengan nyeri. Rasa nyeri ketika persalinan itulah yang mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung dan pernafasan. Menurut Bobak, dalam Weni 2011 yang menyatakan bahwa Nyeri yang dirasakan saat persalinan apabila tidak segera diatasi  akan meningkatkan  perasaan rasa khawatir, tegang dan stress. Nyeri persalinan timbul akibat adanya kontraksi serviks dan dilatasi ( pelebaran) mulut rahim dan segmen bawah rahum yang banyak ditakuti oleh seorang ibu. Menurut Farer, dalam Weni 2013  yang menyakan bahwa intensitas nyeri sebanding dengan kekuatan kontraksi atau tekanan, nyeri bertambah ketika mulut rahim dalam keadaan dilatasi penuh akibat tekanan bayi terhadap struktur panggul diikuti regangan dan perobekan jalan bayi yang menimbulkan hambatan fisik dan psikologis pada ibu ketika mengalami proses persalinan akan menambah rasa nyeri yang terjadi.
            Proses nyeri yang dirasakan seorang Ibu mempunyai beberapa tahapan yang harus dilalui. Yang pertama ( Tahap I ) proses ketika seorang ibu mengalami fase pembukaan, pembukaan persalinan merupakan fase pembukaan dimulai saat leher rahim membuka sempurna (pembukaan 1 - 10), yang menyebabkan kontraksi. Kemudian Tahap II merupakan tahap Kelahiran, dimana setelah fase pembukaan yang paling banyak menimbulkan kontraksi atau nyeri. Yang ketiga ( Tahap III ) merupakan fase melahirkan plasenta yang berlangsung antara 5 - 30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim, plasenta akan terlepas. Tahap terkahir ( Tahap IV ) merupakan Nyeri di karenakan adanya jahitan perineum yaitu jahitan yang dialami ibu ketika mengalami proses persalinan normal.
            Sesuai dengan perkembangan jaman banyak sekali intervensi yang dapat digunakan sebagai pengurang nyeri saat persalinan. Menurut hasil resume jurnal nyeri tersebut dapat dikurangi dengan cara Farmakologis berupa analgetik non opioid, analgetik opiod, Adjuvan atau koanalgetik maupun Non Faramakologis berupa stimulasi kutaneus (rangsangan permukaan kulit), akupunktur, dan distraksi yakni dengan cara mengalihkan perhatian melalui kegiatan membaca, mendengarkan radio serta dapat dilakukan dengan teknik relaksasi yang merupakan kombinasi dari distraksi dan terapi kognitif yang terdiri dari relaksasi otot, imajinasi terpimpin dan nafas dalam. Dari berbagai intervensi tersebut yang akan di ulas adalah Teknik Effleurage Massage yakni berupa Teknik pemijatan usapan lembut menimbulkan efek relaksasi.
            Tahapan teknik effleurage massage sendiri ada 3 yakni yang pertama Teknik pemijatan lembut,halus yang dilakukan di bagian abdomen disertai dengan latihan pernapasan , tujuannya mengurangi nyeri ketika kontraksi, kedua Teknik yang di dilakukan dengan pemijatan lembut kemudian di tambahkan dengan aroma mawar yang akan membuat efek relaksasi ketika nyeri persalinan atau disebut dengan Teknik effleurage di tambah dengan aromaterapi mawar ( Rose ). Yang ketida Teknik yang dilakukan dibagian pinggang,pungggung dengan pemberian usapan lembut yang akan merangsang sistem sistem saraf Teknik effleurage massage( Back Effleurage). Penjelasan dari ketiga mekanisme effleurage massage sebagai berikut, yakni :  pada saat dibagian abdomen pasien dengan posisi setengah duduk kemudian kedua telapak tangan perawat meletakkan dibagian perut dan mengusap lembut melingkar dari pusat atau searah. Ketika dibagian punggung pasien dengan posisi miring kemudian pijatan lembut dibagian punggung dan sekitarnya. Yang terakhir adalah rose effleurage massage teknik yang dilakukan sama persis dengan pijatan lembut namun hanya saja diberi arotheraphy mawar ( rose ) agar menambah efek relaksasi. Mengapa memilih teknik effleurage massage sebagai intervensi karena cara yang paling mudah dilakukan dan juga efek yang ditimbulkan juga besar. Jadi ketika mengalami proses persalinan seorang ibu jika mengalami kontraksi atau nyeri tidak begitu kawatir karena sudah ada intervensi yang sangat mendukung.



DAFTAR PUSTAKA

Nurulita, U., Rejeki, S ., & Retno. (2013). Teknik nyeri pinggang kala I persalinan melalui teknik back effleurage & counter pressure. Jurnal Keperawatan Maternitas, Vol.1 (2) , 124-133.

Indrawati , T ., & Retnawati, J. (2011) . Metode Pengurangan Rasa Nyeri Pada Kala Satu Persalinan Normal Dan Efeknya Di Bps Kota Semarang. Dinamika Kebidanan , Vol. 1 (1).

Nur Utami,R & Nurul, M. (2013). Perbedaan Efektivitas Lama Pemberian Rose Effleurage Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Pada Persalinan Normal Primigravida Di Kota Semarang Tahun 2013.  Jurnal Kebidanan Vol. 2(4)

Handayani ,R .,Sadiyanto & Winarni. (2013). Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Primipara Di Rsia Bunda Arif Purwokerto Tahun 2011. Jurnal Kebidanan, Vol.5,(1)

Jamilah., Suwondo, A., Suhartono., &  Wahyuni. (2014). Efektifitas Kombinasi Pijat Oksitosin Tehnik Effleurage Dan Aromaterapi Rose Terhadap Kadar Hormon Prolaktin Ibu Post Partum Normal Di Wilayah Puskesmas Dawe Kudus. BHAMADA, JITK, Vol. 5(1)

Handayani, O & Raharjo, S. (2011). Pengaruh Massage terhadap rasa Nyeri Ibu bersalin primipara. Jurnal Kesehatan Mitra Lampung KESTRA. Vol.8 (1).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar